Tiga Hal Mengapa Mendahului di Tikungan itu Tidak Disarankan

Melihat kompetisi balap MotoGP dengan aksi saling mendahului di tikungan tentu mengasyikkan. Dengan kecepatan yang demikian tinggi, dua-tiga motor saling beradu cepat masuk dan keluar tikungan untuk mengejar podium juara. Lalu bisakah kita melakukan proses mendahului di tikungan dan di lakukan di jalan raya yang notabene ruang terbuka? Serta apa yang tidak boleh kita lakukan saat sedang menikung?

  1. Jawabannya TIDAK BISA. Dua kegiatan tersebut punya konsep yang berbeda. Pentas balap murni satu arah sementara jalan raya bisa ke segala arah. Dinamika-nya terlalu rumit dimana pergerakan kendaraan di jalan raya tak tentu arah meskipun secara konsep dibatasi oleh gerakan dua arah saja.
  2. Di tikungan pengendara punya KETERBATASAN PANDANGAN. Pandangan akan terhalang oleh berbagai macam hal seperti kendaraan lain, tembok, pepohonan dan objek-objek lain.
  3. Saat kendaraan sedang dalam posisi miring HINDARI AKTIFITAS REM. Dua poin di atas bisa jadi pengganggu saat kamu “nekad” mendahului kendaraan lain dan bisa jadi rem adalah pengganggu tambahan yang membuat kamu jadi punya risiko tergelincir. Saat kendaraan miring roda tidak punya daya menapak yang sempurna ke aspal dan inilah yang membuat kendaraan rentan tergelincir.

Bersabar bisa jadi kunci keselamatan, termasuk urusan dahului-mendahului. Cermati daya jangkau bidang pandang kamu agar tidak ada pengambilan keputusan yang salah saat berkendara. (jess) | Foto : Google.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *