Mengenal Sejarah Kaca Spion dan Mengerti Fungsinya

Apa jadinya jika kamu berkendara sepeda motor tanpa menggunakan kaca spion? Bagi sebagian orang mungkin biasa-biasa aja, jika perlu spion di tiadakan agar bisa selap-selip kesana kemari. Bagi sebagian orang mungkin jadi petaka karena mata seperti di butakan dan tidak mampu mengetahui ada apa di sekeliling kendaraan. Kamu termasuk bagian yang mana? Nah berikut soal mengenal lebih jauh fungsi kaca spion pada kendaraan dan juga sejarah yang mengawalinya.

Secara fungsi kaca spion sudah mulai dikenali keberadaannya paska balap mobil Indy (Indianapolis) 500 di Amerika Serikat, tepatnya pada tahun 1911. Saat itu ajang balapan menyertakan seorang pengemudi dan seorang mekanik yang juga berfungsi sebagai asisten pembalap dalam melihat sekeliling. Apes diterima seorang pembalap bernama Ray Harroun saat kehilangan mekanik saat balapan. Alih-alih tetap mencari pengganti kemudian Ray memutuskan memasang sebuah kaca sebagai alat bantu untuk melihat sekeliling kendaraan.

Dari apes berbuah keberuntungan karena praktis mobil balap punya kerja lebih ringan karena hanya mengangkut satu orang. Label juara pun di dapat. Atas kejadian tersebut di musim berikutnya aksi pasang kaca pun di contek oleh pembalap-pembalap lain. Meski Ray sempat mengatakan dia hanya meminjam gagasan saja soal kaca tapi dunia mencatatnya dialah sebagai sang penemu kaca spion.

REGULASI
Nah dari cerita di atas dapat tersampaikan bahwa sebuah kaca (spion) dapat menjadi alat bantu pengemudi untuk mengetahui objek di sekelilingnya. Makin modern penyempurnaan pun makin dilakukan seperti mengatur besaran dimensi kaca spion baik untuk sepeda motor maupun mobil penumpang.

https://www.instagram.com/p/Bz7GUq0lfvZ/

Regulasi di Indonesia mencatat seperti yang tertuang pada UU no 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dalam Pasal 281 Ayat 1 bahwa ada hukumannya bagi pengguna kendaraan yang tidak memasang kaca spionnya. Besaran angka denda tilang ada di Rp 250.000,-.

Lalu bagaimanakah bentuk kaca spion yang baik dan benar? Semua sudah dilakukan masing-masing pabrikan yaitu dengan model menyesuaikan jenis kendaraan hingga alur tangkai yang lebih lebar dari stang sepeda motor. Dibuat lebih lebar untuk mendapatkan bidang pandang yang lebih luas sekaligus sebagai batas terluar saat hendak masuk ke ruang yang sempit. (dev) | Foto : Google

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *