Apa yang kamu pikirkan tentang jalan yang lengang? Sudah pasti lebih aman karena tidak banyak interaksi antar kendaraan atau justru sebaliknya. Efek pandemi global virus Corona memang rambatannya sudah terasa ke jalan. Keputusan WFH alias Work From Home memaksa sebagian besar pekerja mengerjakan pekerjaannya dari rumah. Lalu lintas pun jadi lebih lengang dan memanjakan pengguna jalan yang terpaksa masih harus berada di jalan. Berikut adalah tips menghadapi jalan kosong agar kamu tetap menjauh dari potensi kecelakaan.
- Jalan kosong atau jalan sibuk sama saja kadar bahayanya. Jalur kosong justru meningkatkan kerasnya efek tumbukan karena bisa jadi kendaraan tengah berkecepatan tinggi. Dari yang biasanya terbatas di kecepatan rata-rata 30 sd 40 kilometer per jam, bisa jadi saat ini meningkat ke angka 60 bahkan lebih.
- Waspada. Sensor pada mata harus bergerak lebih aktif untuk melakukan “scanning” ke banyak sisi. Disini kesigapan serta kewaspadaan jadi mutlak agar tidak terjadi situasi yang lebih buruk.
- Batasi Kecepatan. Jalan kosong memang menggoda dan sudah pasti tangan atau kaki bisa kena gatal-gatal untuk menaikkan tingkat percepatan. Semakin tinggi kecepatan semakin tinggi risiko kecelakannya karena belum tentu kamu bisa menyelesaikan ujian darurat kecelakaan tanpa cedera.
- Gunakan APD. Jika di sepeda motor ada helm yang harus dikenakan maka di mobil ada sabuk pengaman yang harus digunakan. Keduanya sebagai tahap awal perlindungan jika terjadi kecelakaan.
Pandemi Corona memang belum diketahui kapan akan mereda. Untuk kesiagaan skala nasional pun sudah diperpanjang hingga akhir Mei 2020 dan punya banyak imbas di setiap akses kegiatan. Yang memang tidak bisa melakukan routing kerja dari rumah dan harus tetap terlibat dalam aktifitas ber-lalu lintas tentunya harus mewaspadai kondisi “spacious road” alias jalan kosong dan lengang ini. Tetap berhati-hati dan jangan lantas lepas dari bahaya Corona malah justru jadi korban kecelakaan lalu lintas. (tiff) | Foto : Google
