Pecah ban bisa jadi adalah mimpi buruk bagi setiap pengemudi. Kondisi yang bisa jadi mematikan saat kendaraan hilang kendali sementara pengemudi tak tau harus bagaimana. Kondisi pecah ban bisa terjadi karena banyak faktor, mulai dari tekanan angin yang kurang hingga faktor “apes” karena dirobek benda tajam. Bagaimanakah seharusnya sikap pengemudi saat terjadi ban pecah atau pecah ban, berikut tips menghadapi situasi ban pecah atau pecah ban saat mengemudikan kendaraan.
- Anti Panik. Ketika panik adalah kondisi yang manusiawi maka belajarlah untuk mengontrolnya. Tetap tenang, hela nafas untuk bersiap mengambil keputusan sesegera mungkin. Kondisi panik kerap jadi awal masalah timbulnya masalah yang baru.
- Jangan Injak Rem Keras-keras. Benar. Menginjak rem keras-keras dengan harapan kendaraan dapat berhenti justru menimbulkan masalah baru yaitu potensi mobil terguling karena efek ungkit. Ketika salah satu ban pecah dan ada injakan pada rem maka akan ada perpindahan massa yang cukup besar dan tiba-tiba yang dapat berakibat kendaraan terungkit dan terbalik.
- Engine Braking. Lepaskan pijakan kaki dari pedal rem. Biarkan efek engine brake bekerja serta terapkan rem secara perlahan (gradual), jika perlu tambahkan dengan deselerasi yaitu dengan menurunkan gigi perlahan.
- Pertahankan Kemudi. Hindari terlalu banyak mengolah kemudi seperti ke kanan atau ke kiri, pertahankan lurus untuk menjaga kestabilan. Ini penting agar kamu atau penumpang yang ada di dalam kendaraan tidak makin panik.
- Berikan Tanda. Tanda yang dimaksud bisa dengan berbagai cara mulai dari membunyikan klakson hingga menyalakan lampu hazard. Dalam proses tersebut segera menepi saat kondisi sekitar terpantau aman.
Satu hal lain yang paling penting di luar masalah pecah ban yaitu tetaplah untuk selalu menggunakan seatbelt atau sabuk pengaman. Dalam kondisi darurat tadi seatbelt membantu kamu tetap duduk pada tempatnya dan tidak terombang-ambing di dalam kendaraan. Jika terjadi skenario terburuk seperti mobil terguling (rollover) maka kamu bisa terhindar dari risiko terlempar keluar atau terguling di dalam kendaraan sendiri. (jess) | Foto : Google